The Legend of Chinese Noodle
Friday, April 1, 2011 by Detta Paramaditha in Labels: , , , ,

as published on ICBC Magazine- April 2011

            Makanan yang tak lagi asing bagi lidah kita, siapa yang bisa menolak kelezatan mie ayam atau bakso kuah? Baik di gerobak jajanan maupun di lemari dapur dalam bentuk instan, mie hampir selalu jadi hidangan pilihan selain nasi. Nikmat direbus pagi hari dengan kornet dan telur, sedap digoreng dengan sayur, seafood atau daging sebagai lauk. Mie juga merupakan sajian wajib untuk perayaan di Cina. Untuk makanan yang sering kita jumpai, siapa sangka mie memiliki sejarah sepanjang bentuknya?
Kisah Muasal Mie
            Tak kurang dari 3 bangsa -Cina, Arab dan Italia- mengklaim menemukan mie. Teknik penggilingan gandum konon telah lebih dahulu berkembang di Mesir dan Persia. Produk gandum yang dihasilkan berupa lembaran-lembaran tipis menyerupai mie.  Sedangkan di benua Eropa, mie mulai dikenal setelah Marco Polo kembali dari China tahun 1200 dan membawa teknik pembuatan mie. Pada perkembangannya di Eropa, mie berevolusi menjadi beragam pasta yang menjadi makanan pokok di Italia karena bisa disimpan lebih lama ketimbang roti.
            Resep pertama pembuatan la-mien, bahasa Cina dari mie, berasal dari dinasti Han di Cina pada tahun 25-220 SM. Mie dibuat secara handmade dan setelah tahun 700, sejarah mencatat terciptanya mesin pembuat mie berukuran kecil dan mulai diproduksi secara mekanikal. Mie konon merupakan makanan terpopuler dan seringkali dijual di warung hingga larut malam pada masa dinasti Song antara tahun 960-1279.
            Tradisi Cina meyakini bahwa mie adalah makanan yang wajib disajikan, terutama saat perayaan atau hari besar. Siu Mie atau mie panjang umur merupakan penganan khas yang hadir untuk menyemarakkan perayaan tahun baru Cina atau Imlek. Mie goreng yang gurih dan kenyal disajikan hangat dengan aneka isian sawi, kol, jamur,  udang, kerang, dan cumi yang lezat. Bagi masyarakat keturunan Tionghoa, menyantap Siu Mie adalah wajib sebagai simbol umur panjang dan rejeki yang tiada putus. Siu Mie dianggap sebagai simbolisasi kelanggengan umur manusia.
Ribuan Jenis Mie
            Mie Cina biasanya terbuat dari tepung terigu, tepung beras, tepung kentang, pati kacang hijau. Penduduk Cina Utara lebih menggemari mie dengan bahan baku utama gandum yang dikenal dengan nama ban-mien atau mian-bao, yang jadi hidangan utama selain roti pau maupun mantau. Sedangkan mie beras berwarna putih yang sering dikenal dengan nama hor-fun atau kuay-teow merupakan hidangan khas Cina Selatan karena mereka juga banyak mengkonsumsi nasi. 
            Bahan dasar mie cukup sederhana: tepung, telur , air dan alkali. Namun kelezatan dan keunikan mie tergantung bahan tambahan yang dicampurkan dan teknik pembuatannya. Untuk menghasilkan resep mie tertentu. adonan tersebut bisa ditambahkan sereal, teh hijau, pati bayam, ekstrak kaldu maupun minyak wijen untuk mendapatkan rasa dan aroma yang khas. 
            Mie segar handmade yang dibuat sesaat sebelum disajikan rasanya pun lebih sedap ketimbang mie jadi maupun siap saji. Kini juga mulai marak gerai mie dengan dapur terbuka sehingga kita bisa melihat cara pembuatannya. Dengan ditarik, digiling, disisir maupun digunting, mie diolah dan sesekali diuleni tepung agar tidak lengket satu sama lain. Untuk jenis mie keriting, maka ada tambahan proses untuk dikeringkan, dijemur atau digoreng dulu sebelum kemudian diolah.
            Salah satu mie yang unik adalah liang pi, yaitu sejenis mie beras putih yang bentuknya kecil-kecil seperti spiral atau kecebong. Mie asal Shanxi ini biasa dihidangkan dingin dengan kuah kecap asin, minyak cabe dan bawang putih. Di Pontianak, mie jenis ini direbus dan disajikan dengan daging cincang dengan kuah terpisah.
Inspirasi Bagi Hidangan Mancanegara    
            Seiring dengan berkembangnya apresiasi kuliner masyarakat dunia, kelezatan mie Cina pun sudah dikenal oleh dunia. Berbagai resep khas dari negeri Tirai Bambu seperti ban mien (mie kuah berbentuk pipih dengan bakso dan taburan ikan bilis), beef hor fun (mie beras putih dengan irisan daging sapi dan kuah kental), char kway teow (mie goreng kecap dengan isian berbagai sayur dan daging) bisa anda dapatkan di gerai makanan atau restoran di seluruh dunia. Yang tak kalah lezat dan unik adalah tan tan mien (mie dengan saus kacang ala Beijing) atau Laksa (mie putih dengan kuah kari/asam).
            Bangsa Jepang, Korea dan Indochina pun juga memiliki mie khas masing-masing yang memperkaya glosari hidangan dunia. Sebut saja ramen (mie tipis yang biasa dihidangkan dengan kuah kaldu dan daging goreng, kuah kecap asin, atau  kaldu sup tulang), soba (mie gandum kasar yang biasa dihidangkan dingin) atau udon (mie dengan bulur besar) yang populer di Jepang. Bibimguksu (mie campur yang diulen telur, pasta cabe dan sayuran) dan kimchimyeon (mie kuah dengan asinan sawi pedas) adalah hidangan favorit di Korea. Di Vietnam, banyak tersebar warung pho bo (mie beras putih kuah dengan kecambah, sawi, irisan daging sapi dan perasan jeruk nipis) yang buka dari pagi sampai malam.
            Tak pelak, mie sudah jadi bagian dari budaya makan di dunia. Dengan seribu rupa cara pengolahan, pasti selera anda akan tergugah untuk mencoba salah satu dari hidangan diatas. Jadi tunggu apalagi? Pesanlah semangkuk hidangan mie yang nikmat untuk memanjakan lidah anda!
            Box part
Sajian Mie Khas Nusantara
            Tidak sedikit ragam masakan di Indonesia yang menggunakan bahan dasar mie. Mie yang banyak dikonsumsi di Indonesia berbasis gandum (mie kuning atau mie telor)  Bakmie atau bihun kuah dengan rajangan daun bawang, minyak sayur, sawi, bawang goreng dan bakso adalah sajian yang tak asing lagi. Namun mie dengan citarasa khas Nusantara ternyata sangat beragam.
            Mie Bangka mungkin salah satu mie terpopuler di Indonesia. Dengan ditambahkan rajangan ayam jamur dan pangsit rebus atau goreng, mie Bangka siap dihidangkan dengan kuah kaldu. Hidangan ini juga bisa diolah secara yamin dengan diulen dalam kecap sebelum diberikan pelengkap lainnya. 
            Bagi yang gemar dengan mie dengan kuah kental, dapat mencoba Mie Jawa. Setelah direbus dan ditiris, mie kuning dimasak di atas anglo dengan rajangan bakso, irisan keekian (bakso udang yang bentuknya panjang), hati/ampla/suwiran daging ayam, sawi, wortel dan dikentalkan dengan sedikit larutan maizena. Cita rasanya sedap dan maknyus, apalagi disajikan dengan cabai rawit dan acar bawang & ketimun.
            Yang juga mulai populer belakangan ini adalah Mie Aceh. Hidangan ala mie masak ini memakai bumbu kari pedas dengan wangi rempah daun temuru yang tajam. Mie Aceh disajikan dengan pilihan daging kepiting, seafood atau ayam. Sedangkan untuk versi gorengnya memakai banyak bubuk lada, pala dan kapulaga agar citarasa pedasnya tak berkurang.
            Mie Kangkung asal Bandung pun banyak digemari dan sering tersedia di perhelatan pernikahan. Mie telur dengan kuah kaldu bening ini dilengkapi kangkung, ayam suwir, tauge dan telur burung puyuh. Rasanya segar dan nikmat karena ditambah perasan jeruk nipis.
            Dari Makasar juga terkenal Mie Cakalang yang biasanya digoreng kering dengan taburan daging ikan cakalang dan bawang goreng. Untuk variasi mie kuah, Makasar juga terkenal dengan Mie Titi dinikmati dengan disajikan dengan kuah kental dan irisan ayam, udang, jamur, hati dan cumi. Sedangkan pilihan hidangan mie dari daerah Palembang adalah Mie Celor. Dengan kaldu udang kental bercitarasa asam pedas gurih, mie ini nikmat disantap kerupuk ikan.

Post a Comment